
Pengembangan Desa Wisata Kerja Sama Telkom University x Biro Klasifikasi Indonesia (PT BKI).
BANDUNG, bba.telkomuniversity.ac.id – Pada Rabu tanggal 28 Mei 2025, telah diadakan pertemuan untuk bertemunya beberapa pihak penting untuk membahas Pengembangan Desa Wisata, yakni Desa Nagrog, Tasikmalaya. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa jajaran di antaranya, Bapak Arif Bijaksana Prawira selaku kepala unit TJSL PT Biro Klasifikasi Indonesia, beserta jajaran Bapak Alwi Ridwan dan bapak Mochammad Fasha Firdaus, perwakilan dari Direktur PPM Telkom University, Perangkat Desa Nagrog, Kaprodi Administrasi Bisnis dan Kaprodi Manajemen Bisnis Rekreasi di lingkungan FEB Telkom University, serta tim Dosen Abdimas yang juga diketuai oleh Pak Dematria Pringgabayu.
“Komitmen kampus terhadap pembangunan desa tidak terlepas dari visi kami untuk menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga relevan secara sosial. Melalui program-program pengabdian masyarakat yang kolaboratif, semoga ke depannya menjadikan desa bukan sekadar objek, tetapi mitra dalam transformasi sosial yang berbasis potensi lokal salah satunya pariwisata” kurang lebih seperti itu sambutan dari Ibu Prof. Farida Titik sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis.
Fungsi abdimas tidak hanya sebatas melaksanakan kegiatan sosial, tetapi juga menjadi sarana implementasi hasil penelitian dan pembelajaran untuk memecahkan permasalahan di tengah masyarakat. Dalam konteks kampus, abdimas menjadi ruang pembelajaran transformatif yang mempertemukan mahasiswa dan dosen dengan dunia luar kampus, membentuk karakter kepemimpinan, empati sosial, serta keberpihakan pada pembangunan berkelanjutan.
“Kami menyambut baik kerja sama yang terjalin antara pihak kampus, BUMN, dan pemerintah daerah dengan badan usaha milik desa (BUMDes) dalam menyusun langkah-langkah teknis untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi fondasi kuat dalam merancang program yang tidak hanya berlangsung sesaat, tetapi berkesinambungan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.Semoga dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan ini, Desa Nagrog dapat berkembang menjadi desa binaan yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga menjadi contoh praktik baik pembangunan lingkungan yang berkelanjutan”. ucap Kepala unit TJSL PT BKI, Bapak Arif Bijaksana Prawira.
Pariwisata merupakan sektor unggulan Jawa Barat yang mendukung perekonomian nasional. Melihat potensi tersebut dimiliki oleh Desa Nagrog, Tim abdimas akan turut serta membangun Desa Nagrog menjadi desa wisata mandiri melalui identifikasi potensi, pemetaan destinasi, penyusunan model bisnis, perancangan desa wisata hingga promosi melalui video profil juga buku panduan.
Desa Nagrog terletak sekitar 68 km dari pusat kota Tasikmalaya. Di tahun 2022, Desa Nagrog termasuk kategori Desa Berkembang berdasarkan Indeks Desa Pembangunan dengan skor IDM 6,678.
Program Pengembangan yang telah dirancang terdiri dari :
- Buku Referensi Pengembangan Potensi Bisnis Desa Wisata Nagrog. Buku ini dibuat untuk memetakan pengembangan dari Desa Nagrog, analisis tata kelola perusahaan, permasalahan dan rangkuman solusi. Pada akhirnya buku dapat digunakan oleh desa menjadi panduan operasional, keuangan, SDM, pemasaran, hingga bisnis.
- E-katalog Desa Wisata Nagrog. Di dalamnya menyajikan potensi desa apa yang menarik, seperti, tempat tempat wisata, atau yang sudah disajikan dalam bentuk paket, hingga rekomendasi homestay yang menarik.
- Penyelenggaran Pelatihan/Bimtek. SDM juga memegang tonggak penting guna kelancaran pengembangan desa, oleh karena itu penguatan literasi masyarakat dilaksanakan melalui pelatihan dan juga workshop.
- Pembuatan Video Profile Desa Wisata Nagrog. Video profile Desa Wisata Nagrog yang nantinya telah dibuat, akan dipublikasikan melalui website. Tujuan dari video profile adalah sebagai media promosi yang ampuh untuk memberikan kesan pertama yang dilihat para wisatawan ketika membayangkan keindahan Desa Wisata Nagrog.
- Implementasi SDGs. Implementasi dilakukan dengan melibatkan mitra internasional dan pemangku kepentingan guna mendorong kemajuan desa wisata.
Saat ini tim abdimas sudah melakukan penyusunan juga perancangan sejak bulan Desember 2024, harapannya pada bulan Juni atau Juli 2025 kegiatan akan terlaksana dengan lancar.

Desa Nagrog memiliki enam lokasi pariwisata yang berpotensi jika dikembangkan menjadi destinasi wisatawan, di antaranya Grand Tapen, Curug Hawu, Tonjong Canyon dan Leuwi Eretan. Semoga dengan kegiatan abdimas, Desa Nagrog dapat terus berkembang menjadi salah satu desa yang dikenal akan kekayaan alamnya yang indah dan terus berkelanjutan di masa yang akan datang.
Laporan: Zoyabelle Ratu Arbian